Konsep Dasar, Syarat-syarat dan Kriteria Rumah Sehat Masa Depan Terbaru 2014
Rumahminimalist-id.blogspot.com - Hunian yang sehat selain melindungi pemiliknya dari polutan dunia luar,
juga dirancang secara peka lingkungan, menerapkan efisiensi energy,
ekonomis dan sustainable.
Rumah yang baik, tidak harus besar dan mewah, tetapi harus memenuhi
syarat kesehatan, sehingga para penghuninya dapat beraktivitas dengan
nyaman. Menurut Winslow, rumah sehat memiliki beberapa kriteria, yakni
dapat memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikologis; serta dapat
menghindarkan terjadinya kecelakaan dan penularan penyakit. Oleh karena itu keberadaan perumahan yang sehat, aman,
serasi, teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat
terpenuhi dengan baik.
Agar (penghuni) rumah menjadi sehat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Ventiasi Udara
Rumah sehat harus memiliki ventilasi udara yang cukup,
agar sirkulasi udara lancar dan udara menjadi segar. Ventilasi udara
membuat kadar oksigen di dalam rumah tetap terjaga sekaligus menjaga
kelembapan rumah.
Buat ventilasi udara lewat bukaan jendela.
Penghawaan udara dalam rumah akan makin maksimal dengan sistem ventilasi
silang atau cross ventilation. Jika tidak memungkinkan, bisa dibuat
ventilasi lewat lubang-lubang angin.
Selain itu, sebisa mungkin
jangan menggunakan kipas angin, karena bisa menyebabkan flek pada
paru-paru. Taman di teras atau di dalam rumah juga akan membantu proses
produksi oksigen.
Pencahayaan
Rumah sehat harus memiliki pencahayaan alami yang cukup. Rumah yang kekurangan cahaya matahari sangat lembap dan tidak nyaman serta rawan terhadap bibit penyakit.
Umumnya,
cahaya alami didapat lewat jendela, namun jika tidak memungkinkan,
cahaya bisa diperoleh dari genteng kaca. Kendati demikian, pencahayaan
rumah jangan terlalu berlebihan, karena dapat membuat mata sakit dan
ruangan menjadi gerah.
Lantai
Lantai kedap
air adalah syarat bagi rumah sehat. Bahannya bisa beragam: ubin, semen,
kayu, atau keramik. Lantai yang berdebu atau becek selain tidak nyaman
juga bisa menjadi sarang penyakit.
Pemilihan material lantai sangat penting. Misalnya, keramik lantai yang licin dapat menyebabkan penghuni terpeleset.
Atap dan Langit-langitGenteng
tanah liat terbilang paling cocok untuk rumah di daerah tropis seperti
Indonesia, karena lebih mampu menyerap panas matahari. Sebaiknya hindari
pengunaan atap seng atau asbes, karena dapat menyebabkan hawa ruangan
menjadi panas.
Ketinggian langit-langit rumah juga mesti
diperhatikan. Pasalnya, langit-langit yang terlalu pendek bisa
menyebabkan ruangan terasa panas sehingga mengurangi kenyamanan.
Pembuangan LimbahSetiap hari, rumah menghasilkan limbah kamar mandi, dapur, dan sampah. Rumah sehat harus memiliki septic tank dan pembuangan limbah air yang tidak mencemarkan tanah dan air tanah serta tidak berbau. Posisi septic tank sebaiknya dibuat sejauh mungkin dengan pompa air.
Setiap
rumah sehat memiliki tempat pembuangan sampah yang tertutup agar tidak
mencemari lingkungan sekitarnya. Buatlah dua tempat sampah: untuk sampah organik dan anorganik.
Air BersihRumah
sehat harus memenuhi kebutuhan air bersih bagi para penghuninya, yakni
minimal 60 liter per hari per orang—untuk minum, mandi, mencuci, dan
lain-lain.
Polusi dan KontaminasiPolusi yang paling banyak dihasilkan rumah berasal dari asap dapur.
Untuk itu, rumah sebaiknya memiliki pembuangan asap agar tidak
mencemari ruangan lain. Hindari pula penggunaan cat dari bahan-bahan
berbahaya, yang berpotensi mengganggu sistem pernafasan penghuni.
Kriteria
Rumah Sehat Menurut
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999
Ketentuan
persyaratan kesehatan rumah tinggal adalah sebagai berikut:
1.
Bahan
bahan bangunan
·
Tidak
terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat yang dapat membahayakan kesehatan,
antara lain:
·
Debu
total kurang dari 150 mg per meter persegi;
·
Asbestos
kurang dari 0,5 serat per kubik, per 24 jam;
·
Timbal
(Pb) kurang dari 300 mg per kg bahan;
·
Tidak
terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme
patogen.
2.
Komponen
dan penataan ruangan
·
Lantai
kedap air dan mudah dibersihkan;
·
Dinding
rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan mudah
dibersihkan;
·
Langit-langit
rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;
·
Bumbungan
rumah 10 m dan ada penangkal petir;
·
Ruang
ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;
·
Dapur
harus memiliki sarana pembuangan asap
3.
Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan
langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan dengan
intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan mata.
4.
Kualitas
udara
·
Suhu
udara nyaman, antara 18 – 30 oC;
·
Kelembaban
udara, antara 40 – 70 %;
·
Gas
SO2 kurang dari 0,10 ppm per 24 jam;
·
Pertukaran
udara 5 kali 3 per menit untuk setiap penghuni;
·
Gas
CO kurang dari 100 ppm per 8 jam;
·
Gas
formaldehid kurang dari 120 mg per meter kubik.
5.
Ventilasi
Luas lubang ventilasi alamiah yang
permanen minimal 10% luas lantai.
6.
Vektor
penyakit
Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di
dalam rumah.
7.
Penyediaan
air
·
Tersedia
sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter per orang setiap
hari;
·
Kualitas
air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum menurut
Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.
8.
Pembuangan
Limbah
·
Limbah
cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan
bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;
·
Limbah
padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak mencemari
permukaan tanah dan air tanah.
9.
Kepadatan
hunian
Luas kamar tidur minimal 8 meter
persegi, dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang tidur.
Sumber Artikel: Rumah.com